MAKALAH PENGANTAR ILMU POLITIK : "PENDEKATAN-PENDEKATAN ILMU POLITIK"


Nama             Ilkhas Suharji (klik untuk lihat di Instagram)
NIM               2018250XXX
Prodi              Ilmu Politik
Mata Kuliah   Pengantar Ilmu Politik
Semester        I (Satu)
Tahun             2018 
Perguruan Tinggi : Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) 

Sumber Gambar: 
https://www.bakrie.ac.id/lang-en-political-science-lang-lang-id-ilmu-politik-lang


       I.            PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
Ilmu politik merupakan salah satu ilmu tertua dari berbagai cabang ilmu yang ada. Meskipun beberapa cabang ilmu pengetahuan yang ada telah mencoba melacak asal-usul keberadaannya hingga zaman Yunani kuno, tetapi hasil yang dicapai tidak segemilang apa yang telah dicapai oleh ilmu politik.[1] Hal ini membuktikan betapa penting dan mendasarnya ilmu politik sebagai kajian ilmu pengetahuan. Sebagai pembahasan secara rasionil dari berbagai aspek negara dan kehidupan politik, maka ilmu politik sering dinamakan ‘ilmu sosial tertua’ di dunia.
Akan tetapi, apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih muda usianya, karena baru lahir pada akhir abad ke-19.[2] Dari dua hal inilah kita sebaiknya tahu definisi politik secara murni pengetahuan dan definisi politik sebagai ilmu pengetahuan.
Politik sebagai ilmu pengetahuan sering disangsikan apakah bisa memenuhi persyaratan sebagai ilmu pengetahuan ataukah tidak. Untuk mengetahui jawabannya, kita perlu mengetahui pula apa definisi ilmu pengetahuan? Secara umum ilmu pengetahuan adalah “keseluruhan dari pengetahuan yang terkoordinasi mengenai pokok pemikiran tertentu.” Sedangkan definisi lain dari seorang ahli Belanda dikatakan bahwa “Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun, sedangkan pengetahuan adalah pengamatan yang tersusun secara sistematis.”[3] Apabila definisi ini yang dipakai, maka jelas politik bisa dikatakan sebagai ilmu pengetahuan. Dan definisi ilmu politik menurut Prof. Dr. J. Barents adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan negara.[4]
Sedangkan pengertian politik secara murni antara lain; Lasswell (1963) merumuskan formula bahwa politik ialah siapa memperoleh apa, kapan, dan bagaimana caranya (who, gets what,when,how).[5] Menurut profesor Miriam Budiardjo, politik adalah suatu sistem mencapai tujuan yang mencakup aspek; negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy) dan pembagian (distribution).[6]

    II.            PENDEKATAN-PENDEKATAN ILMU POLITIK
Metode ilmu politik ditinjau dari gejala politik (objek) yang menjadi tekanan perhatiannya mencakup tiga pendekatan utama yakni:
a.      Pendekatan Tradisional. Pendekatan ini memandang gejala politik dari segi normatif dan menganggap tugas ilmu politik untuk memahami dan memeriksa gejala politik bukan menjelaskan apalagi memperkirakan apa yang akan terjadi.metode atau pendekatan ini melihat politik sebagai perwujudan masyarakat-negara. Termasuk dalam pendekatan ini adalah konsep politik klasik dan kelembagaan.
b.      Pendekatan Behavioralisme. Pendekatan ini memandang gejala politik dari segi apa adanya yang berupaya menjelaskan mengapa gejala politik tertentu seperti itu, kalau mungkin memperkirakan gejala politik apa yang akan terjadi. Di sini behavioralisme melihat politik sebagai proses dan kegiatan (perilaku). Termasuk dalam pendekatan ini adalah kekuasaan, fungsionalisme dan konflik.
c.       Pendekatan Post-Behavioralisme. Pendekatan ini melihat gejala politik dari segi relevansi, yakni relevansi perilaku dengan organisasiatau lembaga politik; relevansi nilai dan fakta; serta relevansi filsafat dengan empirisme. Termasuk dalam pendekatan ini adalah budaya politik dan perubahan politik.[7]

 III.            POLITIK SEBAGAI SISTEM
Pendekatan dalam ilmu politik tradisional sebagaimana dijelaskan di atas bersifat analitis historis, legal kelembagaan, normatif perspektif dan taksonomi deskriptif tidaklah begitu eksklusif satu sama lain.[8] Oleh karenanya, diharapkan ilmu politik menggunakan cara-cara baru untuk meneliti gejala dan peristiwa politik secara lebih sistematis, berdasarkan pengalaman empiris dan dengan menggunakan teoritis yang terperinci dan ketat. Pendekatan ini adalah pendekatan tingkah laku (behavioral approach).[9]
Perkembangan pendekatan perilaku ini bersamaan dengan pendekatan fungsional-struktural dan pendekatan analisa sistem. Dari sinilah pendekatan politik sebagai sistem (sistem politik) mulai terbentuk. Pendekatan sistem politik ini mempunyai kekhasan: integrasi, keteraturan, keutuhan, organisasi, koherensi, keterhubungan, dan ketergantungan bagian-bagiannya dan memelihara identitasnya.[10]




DAFTAR PUSTAKA

-          Anwar, Arifin. 2003. Komunikasi Politik. Jakarta: Balai Pustaka
-          Budiardjo, Miriam. 2017. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
-          Gatara, A.A. Sahid. .... . Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: Pustaka Setia
-          Kantaprawira, Rusadi. .... . Sistem Politik Indonesia. Bandung: Penerbit Sinar Baru
-          Papasi, J.M. 2010. Ilmu Politik Teori dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu
-          Varma, S.P. 2007. Teori Politik Modern. Jakarta: Raja Grafindo Persada




[1] S.P. Varma, Teori Politik Modern (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal.3
[2] Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2017), hal.1
[3] Ibid, hal.4
[4] Prof. Dr. J. M. Papasi, Ilmu Politik Teori dan Praktik (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010), hal.3
[5] Arifin Anwar, Komunikasi Politik (Jakarta : Balai Pustaka, 2003), hal.1-2
[6] Prof. Miriam Budiardjo.........................., hal.8-9
[7] A. A. Sahid Gatara, Fh, M.Si., Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan (Bandung : Pustaka Setia, ....), hal. 86
[8] S.P. Varma, ........................................... hal.8
[9] Prof. Miriam Budiardjo, .......................................... hal.4-5
[10] Rusadi Kantaprawira, Sistem Politik Indonesia (Bandung : Penerbit Sinar Baru, ....), hal.13

Comments

Popular posts from this blog

LEGENDA GUNUNG SINDORO SUMBING WONOSOBO

ASAL USUL NAMA BULAN

"PMII Sebagai Poros Gerakan Mahasiswa Aktif Progresif"

BIOGRAFI TOKOH NU (Nahdlatul Ulama) : KIAI MA'RUF AMIN (Wakil Presiden Republik Indonesia) #Part1

PAK NDUL TERBARU WATON GUYON DISOGOK PAKAI TUTORIAL RAMEN DEMI KENALAN DENGAN PONAKAN PALING CANTIK

IMPIAN NEGERI BERKABUT : VLOG NOBAR FILM WONOSOBO DI DIENG CREATIVE HUB