"WONOSOBO KOTA SERIBU PENULIS"
sumber foto: http://www.tintaguru.com
Sastra merupakan bagian
penting bagi kehidupan manusia. Sebagaimana sastra juga bisa menjadi salah satu
jenis prasasti sejarah suatu bangsa. Berita terbaru mengenai Epos terpanjang
dan terbesar di dunia, ternyata bukanlah epos Mahabharata (India) atau Epos
Odypus (Yunani), tetapi Epos Bugis adalah sastra teragung di dunia. Epos Bugis
adalah suatu cerita sastra klasik awal masehi yang berada di wilayah Austronesia
atau lebih tepatnya di daerah pulau Sulawesi Indonesia. Tanpa adanya tulisan
melalui karya sastra seperti ini, mana mungkin kita tahu adanya suatu peradaban
tua yang telah mengenal bahasa tulis hingga sedemikian rigidnya. Jika Indonesia
punya seperti itu, minimal Wonosobo pun harus punya karya yang bisa menyajikan
sejarah Wonosobo -terlebih kita punya Negeri di atas awan- Dieng.
Dengan maraknya forum-forum
kepenulisan dan berdirinya Komunitas-komunitas Kepenulisan di Wonosobo baik
dari kalangan Umum (Komunitas Bima Lukar, Mbakyu Blogger, WoYoW.Com), Pelajar (Komunitas
Kata Bicara), Mahasiswa (Teater dan Sastra Tirta UNSIQ), Pesantren (dipelopori
oleh Alm. KH Faqih Muntaha Alh. PP Al-Asy'ariyah) Dan di Desa (Komunitas Muda
Menulis Sukoharjo) dll. Akan sangat mendukung iklim sastra berkembang luas di
Wonosobo, sehingga bukan tidak mungkin ketika kita membuat Visi: Menjadikan
Wonosobo di tahun 2020 sebagai 'Kota Seribu Penulis'.
Oleh karena itu, untuk
menunjang tercapainya visi tersebut perlu digiatkan berbagai macam komponen
pendukung, diantaranya:
Even Lomba Menulis.
Diadakannya kegiatan lomba
menulis dari berbagai kalangan baik komunitas kepenulisan maupun dinas
pemerintahan Wonosobo untuk merangsang kepenulisan, dengan tujuan:
-Memperkenalkan kearifan
lokal Wonosobo dalam bingkai sastra.
-Membawa nama harum Wonosobo
ke tingkat Nasional, Regional maupun Internasional.
Koran Sastra dan Media
Online.
Perlu adanya media untuk
mewadahi dan mem-publish karya, sebagai contoh:
-Wonosobo Ekspres membuat
kolom sastra puisi dan cerpen mingguan.
-Ceentina sebagai website
online mewadahi karya sastra penulis Wonosobo di media sosial. Serta media
sosial lainnya baik online maupun cetak.
Penerbit Buku Wonosobo.
Selain media koran dan
online, tentu saja karya penulis yang dibukukan akan lebih memberikan semangat
lebih bagi penulis untuk berkarya lebih dan lebih lagi. Dengan adanya penerbit
lokal di Wonosobo tentu akan sangat memudahkan publishing karya yang telah
dicipta.
Perpustakaan Daerah dan
Perpustakaan Sekolah atau Desa seluruh desa di kabupaten.
Karya-karya penulis Wonosobo
wajib ada di setiap perpustakaan yang ada di Kabupaten Wonosobo untuk
memperkenalkan dan membawa iklim kepenulisan serta agar minat baca masyarakat
semakin meningkat.
Bazar buku khusus karya
penulis Wonosobo.
Setelah minat baca masyarakat
meningkat, tentu saja akan menambah gairah kepenulisan di Wonosobo, sehingga
dengan adanya bazar buku khas Wonosobo atau dari penulis lokal Wonosobo,
tentunya masyarakat akan lebih mendukung dengan membeli buku lokal.
Taman Budaya Wonosobo.
Setelah iklim kepenulisan
sastra berkembang dan terwujudnya visi menjadikan Wonosobo di tahun 2020
sebagai 'Kota Seribu Penulis' tentunya akan merangsang bermunculannya kesenian
dan budaya lokal Wonosobo, seperti halnya teater, seni tari, kuliner dan tempat
wisata lainnya. Setelah seperti itu pemerintah hendaknya bisa mewadahi seni
budaya Wonosobo dengan Taman Budaya seperti halnya kabupaten lain seperti Tegal
atau lebih khusus lagi seperti di Jogja yang taman budayanya menjadi satu
kompleks dengan taman pintar dan menjadi wahana serta pusat literasi Jogja. Dengan
adanya itu semua dapat dipastikan minat wisatawan baik lokal maupun asing akan
meningkat dan Wonosobo akan menjadi destinasi wisata yang bisa terkenal di
Dunia, seperti halnya Bali dan Jawa Timur atau wilayah-wilayah Indonesia yang
lainnya.
Wonosobo sebagai kota seribu
penulis akan menjadi satu alternatif penyuburan agar eksistensi kearifan lokal
Wonosobo bisa lebih dikenal di mata dunia. Dunia akan tahu bahwa di Indonesia
ada sebuah kota kreatif tempat bersemayamnya peradaban leluhur Indonesia,
yaitu: WONOSOBO.
Wonosobo, 5 Juli 2017
Wonosobo mantap rekan...😊
ReplyDeleteSIIIP
ReplyDelete